Hello, haai. Eh, Assalamualaikum,
kawan-kawan pembaca blog ku.
Sehat fisiknya? Sehat hatinya? Hehehe
Di postingan kali ini aku mau curhat
saja, tentang apa aja, tentang menulisku yang tidak istiqomah juga, hahaha.
Kemarin sempat aku menulis cerita
hingga sepuluh chapter, cerita pribadi, cerita yang sebenarnya tidak penting
dan tidak ada pengaruhnya sama sekali bagi kalian yang membaca. Kenapa kutulis
saja? Karena aku sebenarnya tidak bisa mengarang-ngarang, tidak bisa
berimajinasi gila.
Aku menulis karena cinta.
Ketika sedang cinta dan sedang
gila-gilanya, atau sedang dikhianati hingga kecewa segila-gilanya. Sampai satu
mangkuk mie ayam basi habis kulahap sempurna tanpa sisa.
Atau ketika merindu sedalam-dalamnya.
Menanti-nanti yang entahlah itu siapa. Lalu ku wujudkan saja sosok wanita,
entahlah siapa yang bidadari pun mungkin kalah perangainya. Hahaha. Lah? Apa
itu mengarang juga namanya? Entahlah. hahaha
Pun ketika aku mulai mengagumi
seorang wanita, yang benar-benar ada sosoknya, aku mengawang-awang bagaimana
jika aku adalah pendampingnya, khayalan-kayalan yang mungkin diimajinasikan
oleh setan, kutepis saja, kemudian kutulis dengan harapan dia akan benar-benar
menjadi pendamping hidupku. Tetapi, Imajiku bukan tentang hal-hal menjijikkan
gila atau semacamnya.
Kemudian aku terus menelusuri
informasi tentangnya, hingga aku tahu bahwa ia sedang mencintai orang lain,
yang aku tidak ada apa–apanya jika dibandingkan dengannya. Dan aku pun kecewa,
siapa yang tidak gila jika cinta sudah bersemi namun dikhianati begitu saja.
Hahaha.
Ketika kecewa, disitu kadang
inspirasi-inspirasi muncul lagi dan lebih dahsyat. Hingga aku terkagum lagi
dengan yang lebih jelita, mulia akhlaknya, surga otoritasnya. Disanalah
inspirasi melalang buana. Ya inilah ceritanya. Bukan
hanya tentang pengaguman wanita. Tapi ada juga kadang, Juga tentang do’a,
tentang pengalaman-pengalaman gila yang pernah ku geluti ia.
Oh iya, aku juga menuliskan
puisi-puisi. Karena tidak sempat lagi menulis cerita, terkadang inspirasi
menulis tetap ada, ya kutulislah beberapa kata saja. Dan wow ternyata puisi
tercipta. Hahaha. Pernah ada sayembara-sayembara yang bisa kusalurkan karyaku.
Untuk cerita-ceritaku, tidak ada yang mereka minati, tapi untuk puisi, well
Alhamdulillah sering menang, hehehe. Sering ya, begitulah. Twice, hahaha.
Tapi hanya puisiku yang begitu,
ceritaku ya entahlah. Haha. Mungkin karena aku tidak tahu system. Jenis
tulisanku. Alurnya, plot, dan lain-lain yang entahlah apa itu namanya. Who’s
care? Just write. Its healing. Trust me.
Aku hanya menulis dengan mencari kata
yang cocok. Bahkan aneh. Mencoba membuat pembaca memutar otaknya dua kali dan
bertanya kenapa kata yang digunakan tidak nyambung? Haha. Mungkin karena anda
kurang literature. Aku juga mencari kata yang jarang digunakan, kata-kata
langka, yang bahkan garing jika dieja. Anti mainstream ya namanya?
Aku juga bimbingan, mencari
perbandingan dari apa yang sudah aku tuliskan. Dengan guruku ketika SMA dulu.
Beliau sangat mengapresiasi. Bahkan puisiku menjadi bahan ajar. Haha. Juga dari
teman-teman sekitar yang mereka kadang hanya menganggap itu bualan, Terlalu
berlebihan, Menggelikan. Tetapi kuanggap itu pujian. Yah, begitulah aku butuh
komentar, dan begitu komentarnya. Mungkin level sastra mereka terlalu tinggi.
Tapi, ada juga pembaca blogku yang
fanatic coy, haha. Itulah yang menjadi semangatku buat nulis terus. Seringnya
ia menjadikan display picturenya dengan kata-kataku yang di screenshot. Haha.
Thanks ya. Dan sampai juga dia ngasih hadiah yang keren buanget buatku. Thank
you so much, again. And keep being my blog’s reader.
By the way, dia agak kebule-bulean
gitu, jadi harus pake bahasa inggris bilangnya. Chat nya aja harus pake
English, kalo telfon juga. Aku bisa belajar juga buat tingkatin toefl, dan ngga
usah jauh-jauh ke Pare sana.
Ohya, jika kawan-kawan bertanya
padaku gimana cara nulis, Kalian bertanya pada orang yang salah. Hahaha. Tapi
kalo ditanya gimana –caraku- menulis, nah, begini. Ya seperti tadi. Aku harus
jatuh cinta, merindu dengan gila. Atau ketika kecewa, karena terlalu
tergila-gila. Intinya, gila. Jadilah gila. Hahaha.
Tidak, aku bercanda, tapi iya benar.
Harus gila. Harus baper juga. Bawa perasaan. Tumpahkan perasaan dalam tulisan.
Walau berantakan, itulah yang akan menjadi efek untuk yang membaca.
Kemudian, imajinasikan sebelum
dituliskan. Lebay sekalian, tidak masalah. Ya tulis saja. Apapun itu. Masalah
kehidupan sehari-hari. Atau tidak tahu mau menulis apa. Tulislah masalah itu,
bahwa kita tidak tahu mau menulis apa. Ya seperti curhat begitu. Contohnya:
“aku sebenarnya ingin sekali menulis, tapi aku tidak tahu mau menulis apa. Dan
bagaimana cara memulainya. Bagaimana ini? Apa yang harus aku tulis terlebih
dahulu, … bla-bla-bla,… “ dan lihat. Itu sudah menjadi sebuah tulisan. Haha.
Teruskan dan jangan pernah berhenti hingga puluhan halaman.
Yang sebenarnya aku ingin menuliskan
semua kejadian yang menakjubkan dalam hidupku, hal-hal istimewa, hal-hal gila,
canda-tawa, tangis, bahagia, kecewa, rindu, cinta, dan segala semesta. Hingga
muncul satu demi satu dalam memori tentang kejadian itu.
Kutulislah perlahan, kata demi kata
yang berkesinambungan hingga satu halaman. Dua halaman, tiga, empat hingga enam
halaman saja. Cukup untuk satu chapter. Tidak usah terlalu panjang. Karena
bahasaku kadang membosankan. Jadi agar pembaca tidak jenuh maka ku buat mereka
jadi penasaran dengan memotong ceritanya menjadi dua atau tiga bagian. Hahaha.
Anyway, jika sudah punya minimal satu
atau da chapter, bagikan kepada temanmu yang bisa diajak untk saling berbagi,
seperti duit misalnya. Haha. Bukan, maksudku, mereka yang bisa memberikan
komentar positif jika kau adalah orang yang terlalu baper. Karena jika ada yang
langsung bekomentar negative dan kau langsung merasa down atau putus asa.
Bagiku, itu adalah sebuah tamparan keras. Karena dengan mudah mereka bisa
berkomentar seperti itu sebab buruknya tulisanku, oh, dude. Haha maka tulislah
yang benar. Jika kau tidak berani mengajukan kepada siapapun, tenang. Berikan
padaku, aku akan menerimanya dengan senang hati.
And finally, ini aja dulu curhatku.
Jika kau punya tulisan, apapun itu, berikan saja jika butuh komentar. Haha.
Atau jika punya usulan, atau kritikan, terimakasih, aku sangat menantikan itu.
Keep write it ya. Seorang kawan pernah bilang padaku, “bacalah buku, maka kau
akan tahu dunia, dan tulislah buku, maka dunia akan tahu siapa kau.” Hahaha.
Keren sekali bukan? Haha
Berhenti menulis keluhan tidak
berguna di meia sosialmu, karena itu sangat menjijikkan, mungkin bagi sebagian
orang. Jika kau berkeluh kesah, curhatlah pada Rabb semesta alam, Dia
mendengarmu. Maka ingatlah ini, :
“tulislah kebenaran, atau minimal tulislah
yang benar, jika belum mampu mengajak kepada yang benar.” –Arrayyan Owl,
saudaramu yang sedang mengumpulkan mahar dengan semangat. hahaha
Apapun tulisanmu, Kirim saja ke email
ku owlarrayyan@gmail.com
Blog ceritaku: www.owl-stories.blogspot.com
Blog puisiku: www.owl-poem.blogspot.com