Minggu, 21 Agustus 2016

Curhat, the Untold story



Hello, haai. Eh, Assalamualaikum, kawan-kawan pembaca blog ku.
Sehat fisiknya? Sehat hatinya? Hehehe
Di postingan kali ini aku mau curhat saja, tentang apa aja, tentang menulisku yang tidak istiqomah juga, hahaha.
Kemarin sempat aku menulis cerita hingga sepuluh chapter, cerita pribadi, cerita yang sebenarnya tidak penting dan tidak ada pengaruhnya sama sekali bagi kalian yang membaca. Kenapa kutulis saja? Karena aku sebenarnya tidak bisa mengarang-ngarang, tidak bisa berimajinasi gila.
Aku menulis karena cinta.
Ketika sedang cinta dan sedang gila-gilanya, atau sedang dikhianati hingga kecewa segila-gilanya. Sampai satu mangkuk mie ayam basi habis kulahap sempurna tanpa sisa.
Atau ketika merindu sedalam-dalamnya. Menanti-nanti yang entahlah itu siapa. Lalu ku wujudkan saja sosok wanita, entahlah siapa yang bidadari pun mungkin kalah perangainya. Hahaha. Lah? Apa itu mengarang juga namanya? Entahlah. hahaha
Pun ketika aku mulai mengagumi seorang wanita, yang benar-benar ada sosoknya, aku mengawang-awang bagaimana jika aku adalah pendampingnya, khayalan-kayalan yang mungkin diimajinasikan oleh setan, kutepis saja, kemudian kutulis dengan harapan dia akan benar-benar menjadi pendamping hidupku. Tetapi, Imajiku bukan tentang hal-hal menjijikkan gila atau semacamnya.
Kemudian aku terus menelusuri informasi tentangnya, hingga aku tahu bahwa ia sedang mencintai orang lain, yang aku tidak ada apa–apanya jika dibandingkan dengannya. Dan aku pun kecewa, siapa yang tidak gila jika cinta sudah bersemi namun dikhianati begitu saja. Hahaha.
Ketika kecewa, disitu kadang inspirasi-inspirasi muncul lagi dan lebih dahsyat. Hingga aku terkagum lagi dengan yang lebih jelita, mulia akhlaknya, surga otoritasnya. Disanalah inspirasi melalang buana. Ya inilah ceritanya. Bukan hanya tentang pengaguman wanita. Tapi ada juga kadang, Juga tentang do’a, tentang pengalaman-pengalaman gila yang pernah ku geluti ia.
Oh iya, aku juga menuliskan puisi-puisi. Karena tidak sempat lagi menulis cerita, terkadang inspirasi menulis tetap ada, ya kutulislah beberapa kata saja. Dan wow ternyata puisi tercipta. Hahaha. Pernah ada sayembara-sayembara yang bisa kusalurkan karyaku. Untuk cerita-ceritaku, tidak ada yang mereka minati, tapi untuk puisi, well Alhamdulillah sering menang, hehehe. Sering ya, begitulah. Twice, hahaha.
Tapi hanya puisiku yang begitu, ceritaku ya entahlah. Haha. Mungkin karena aku tidak tahu system. Jenis tulisanku. Alurnya, plot, dan lain-lain yang entahlah apa itu namanya. Who’s care?  Just write. Its healing. Trust me.
Aku hanya menulis dengan mencari kata yang cocok. Bahkan aneh. Mencoba membuat pembaca memutar otaknya dua kali dan bertanya kenapa kata yang digunakan tidak nyambung? Haha. Mungkin karena anda kurang literature. Aku juga mencari kata yang jarang digunakan, kata-kata langka, yang bahkan garing jika dieja. Anti mainstream ya namanya?
Aku juga bimbingan, mencari perbandingan dari apa yang sudah aku tuliskan. Dengan guruku ketika SMA dulu. Beliau sangat mengapresiasi. Bahkan puisiku menjadi bahan ajar. Haha. Juga dari teman-teman sekitar yang mereka kadang hanya menganggap itu bualan, Terlalu berlebihan, Menggelikan. Tetapi kuanggap itu pujian. Yah, begitulah aku butuh komentar, dan begitu komentarnya. Mungkin level sastra mereka terlalu tinggi.
Tapi, ada juga pembaca blogku yang fanatic coy, haha. Itulah yang menjadi semangatku buat nulis terus. Seringnya ia menjadikan display picturenya dengan kata-kataku yang di screenshot. Haha. Thanks ya. Dan sampai juga dia ngasih hadiah yang keren buanget buatku. Thank you so much, again. And keep being my blog’s reader.
By the way, dia agak kebule-bulean gitu, jadi harus pake bahasa inggris bilangnya. Chat nya aja harus pake English, kalo telfon juga. Aku bisa belajar juga buat tingkatin toefl, dan ngga usah jauh-jauh ke Pare sana.
Ohya, jika kawan-kawan bertanya padaku gimana cara nulis, Kalian bertanya pada orang yang salah. Hahaha. Tapi kalo ditanya gimana –caraku- menulis, nah, begini. Ya seperti tadi. Aku harus jatuh cinta, merindu dengan gila. Atau ketika kecewa, karena terlalu tergila-gila. Intinya, gila. Jadilah gila. Hahaha.
Tidak, aku bercanda, tapi iya benar. Harus gila. Harus baper juga. Bawa perasaan. Tumpahkan perasaan dalam tulisan. Walau berantakan, itulah yang akan menjadi efek untuk yang membaca.
Kemudian, imajinasikan sebelum dituliskan. Lebay sekalian, tidak masalah. Ya tulis saja. Apapun itu. Masalah kehidupan sehari-hari. Atau tidak tahu mau menulis apa. Tulislah masalah itu, bahwa kita tidak tahu mau menulis apa. Ya seperti curhat begitu. Contohnya: “aku sebenarnya ingin sekali menulis, tapi aku tidak tahu mau menulis apa. Dan bagaimana cara memulainya. Bagaimana ini? Apa yang harus aku tulis terlebih dahulu, … bla-bla-bla,… “ dan lihat. Itu sudah menjadi sebuah tulisan. Haha. Teruskan dan jangan pernah berhenti hingga puluhan halaman.
Yang sebenarnya aku ingin menuliskan semua kejadian yang menakjubkan dalam hidupku, hal-hal istimewa, hal-hal gila, canda-tawa, tangis, bahagia, kecewa, rindu, cinta, dan segala semesta. Hingga muncul satu demi satu dalam memori tentang kejadian itu.
Kutulislah perlahan, kata demi kata yang berkesinambungan hingga satu halaman. Dua halaman, tiga, empat hingga enam halaman saja. Cukup untuk satu chapter. Tidak usah terlalu panjang. Karena bahasaku kadang membosankan. Jadi agar pembaca tidak jenuh maka ku buat mereka jadi penasaran dengan memotong ceritanya menjadi dua atau tiga bagian. Hahaha.
Anyway, jika sudah punya minimal satu atau da chapter, bagikan kepada temanmu yang bisa diajak untk saling berbagi, seperti duit misalnya. Haha. Bukan, maksudku, mereka yang bisa memberikan komentar positif jika kau adalah orang yang terlalu baper. Karena jika ada yang langsung bekomentar negative dan kau langsung merasa down atau putus asa. Bagiku, itu adalah sebuah tamparan keras. Karena dengan mudah mereka bisa berkomentar seperti itu sebab buruknya tulisanku, oh, dude. Haha maka tulislah yang benar. Jika kau tidak berani mengajukan kepada siapapun, tenang. Berikan padaku, aku akan menerimanya dengan senang hati.
And finally, ini aja dulu curhatku. Jika kau punya tulisan, apapun itu, berikan saja jika butuh komentar. Haha. Atau jika punya usulan, atau kritikan, terimakasih, aku sangat menantikan itu. Keep write it ya. Seorang kawan pernah bilang padaku, “bacalah buku, maka kau akan tahu dunia, dan tulislah buku, maka dunia akan tahu siapa kau.” Hahaha. Keren sekali bukan? Haha
Berhenti menulis keluhan tidak berguna di meia sosialmu, karena itu sangat menjijikkan, mungkin bagi sebagian orang. Jika kau berkeluh kesah, curhatlah pada Rabb semesta alam, Dia mendengarmu. Maka ingatlah ini, :
“tulislah kebenaran, atau minimal tulislah yang benar, jika belum mampu mengajak kepada yang benar.” –Arrayyan Owl, saudaramu yang sedang mengumpulkan mahar dengan semangat. hahaha
Apapun tulisanmu, Kirim saja ke email ku owlarrayyan@gmail.com
Blog ceritaku: www.owl-stories.blogspot.com